Minggu, 16 November 2014

41. Manipulasi pada uang kertas 'pencucian' (2)


Beberapa saat setelah artikel bagian pertama diluncurkan, dunia numismatik menjadi heboh. Begitu banyak tanggapan baik positif maupun negatif yang saya terima dan semuanya menunjukkan bahwa numismatik sebenarnya merupakan dunia yang dinamis. Dimana didalamnya terdapat orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang, yang saling berinteraksi, saling membutuhkan dan saling bertransaksi. Sebagian menolak segala macam bentuk manipulasi pada uang kertas, sebagian menerima dan sebagian lagi dimana tergolong mayoritas masih belum bisa menentukan pendapat. Mereka masih bingung dan masih melihat-lihat kemungkinan yang ada. Artikel bagian kedua ini masih seputar pencucian uang dan medeteksinya dengan lampu UV, ditambah dengan beberapa macam gambar sumbangan teman2 kolektor.

Bagi para pembaca yang sebagian besar adalah pemula, sikap mereka masih belum jelas. Untuk itu saya akan merumuskan suatu jalan tengah yang bisa dijadikan pertimbangan.

Mari kita lihat dari pendapat para pelaku pencucian uang kertas. Mereka berpendapat bahwa tindakan mereka dapat :
1. Membantu membersihkan kotoran
2. Menghilangkan bekas karat atau noda2 lainnya
3. Menyebabkan uang menjadi indah dipandang
4. Membantu melestarikan dan mengawetkan uang kertas.

Beberapa bahkan ada yang menyatakan barang hasil karyanya dipakai oleh museum.

Sedangkan menurut IBNS (International Bank Note Society) sebuah organisasi kolektor uang kertas terkemuka di dunia, tindakan pencucian uang kertas sebagian besar justru akan menurunkan baik grade maupun harganya. Kita lihat cuplikan statement IBNS yang saya kutip dari website : www.theibns.org

CLEANING, WASHING, PRESSING OF BANKNOTES

  1. Cleaning, washing or pressing paper money is generally harmful and reduces both the grade and the value of a note. At the very least, a washed or pressed note may lose its original sheen and its surface may become lifeless and dull. The defects a note had, such as folds and creases, may not necessarily be completely eliminated and their telltale marks can be detected under a good light. Carelessly washed notes may have white streaks where the folds or creases were (or still are).
  2. Processing of a note which started out as Extremely Fine will automatically reduce it at least one full grade.

Karena pendapat dari IBNS yang bertolak belakang dengan pendapat dari para pelaku pencucian uang kertas, maka sebagai jalan tengah yang bisa kita tempuh adalah:

1. Para pelaku sebaiknya bersikap jujur. Bila ingin mencuci atau membersihkan uang kertas, maka silahkan bersihkan uang kertas milik koleksinya sendiri, jangan uang kertas yang akan dijual.
2. Bila uang kertas miliknya yang sudah pernah dibersihkan kemudian ingin dijual, tolong cantumkan keterangan selengkap-lengkapnya tentang kondisi uang tersebut. Sehingga si pembeli tahu dan sadar akan kondisi uang yang dibelinya.
3. Demikian juga dengan si pembeli. Bila ingin menjualnya kembali harus mencantumkan keterangan yang lengkap tentang kondisi barang tersebut.
4. Para pelaku pencucian uang jangan melakukan tindakan secara sembunyi-sembunyi. Buka jati diri anda, kalau perlu promosikan sehingga para kolektor menjadi tahu dan akan menghubungi anda bila suatu saat membutuhkan jasa anda.
5. Tingkatkan pengetahuan di bidang masing-masing. Para pelaku dapat saja sekolah lagi, belajar dengan baik tentang tehnik2 pencucian termodern yang diakui dunia internasional, sedangkan para kolektor mempelajari tehnik2 dan perlakuan apa saja yang bisa diterima oleh uang kertas sehingga dapat menambah atau memperbaiki kualitasnya.

Kedua pihak saling bekerjasama sehingga pandangan buruk tentang pencucian uang kertas dapat dihilangkan. Saya yakin para kolektor akan merasa gembira dan siap menerima tehnik pencucian yang diakui dunia internasional dan tentunya yang dilakukan oleh pihak yang bertanggungjawab dengan reputasi yang baik. Tidak seperti keadaan sekarang dimana kedua pihak saling curiga dan saling menuduh sehingga dari dulu sampai sekarang tidak ada pemecahan yang baik.

Setiap kolektor pasti menginginkan perlakuan terbaik bagi barang-barang koleksinya. Kalau misalnya ada seorang yang bisa membantu memperbaiki dan mengawetkan uang2 miliknya, sudah barang tentu akan terjalin kerjasama yang baik, dengan catatan memperbaikinya bukan asal sembarangan saja dengan memakai bahan2 kimia yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya. Bila itu yang terjadi, para kolektor akan kapok dan tidak akan pernah bisa menerima proses perbaikan. Dan selama belum ada sertifikasi internasional tentang keamanan bahan kimia yang digunakan maka para sebagian besar kolektor tetap akan berpatokan pada IBNS: Cleaning, washing and pressing paper money is generally harmful and reduces both the grade and the value of a note.


Sekarang mari kita lihat lebih banyak lagi uang-uang kertas yang telah melalui proses pembersihan. Ternyata tidak semuanya akan berpendar di bawah lampu UV. Beberapa teman sudah melaporkan dan juga sudah mengirimkan gambarnya dengan menggunakan kamera yang lebih canggih sehingga menghasilkan gambar yang lebih baik dibandingkan artikel terdahulu. Mari kita lihat bersama.

1. Cara basah
Dua lembar pecahan 1000 rupiah 1957. Keduanya berkondisi sekitar VF, dengan kertas utuh, bersih dan tanpa lubang (gambar 1). Bagaimana bila dilihat di bawah sinar UV?

Gambar 1



Gambar 2

Tampak pada gambar 2 bahwa di bawah sinar UV kedua uang berbeda warnanya. Uang yang atas berwarna gelap sedangkan yang bawah berwarna cerah. Tidak ada tanda-tanda bekas pencucian yang biasanya meninggalkan warna keputihan. Tetapi setelah diperhatikan dengan lebih seksama, ternyata semua uang pecahan 1000 rupiah 1957 di bawah lampu UV akan berwarna cerah (sudah dicoba pada belasan lembar termasuk yang specimen). Maka diambil kesimpulan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada uang yang berwarna gelap. Pemeriksaan lebih teliti dengan cara visual memperlihatkan adanya bagian-bagian tertentu yang berwarna lebih pucat dan masih meninggalkan bau pemutih walaupun samar. Sehingga diambil kesimpulan bahwa uang ini sudah pernah melewati proses pencucian. Anehnya tidak tampak tanda-tanda sedikitpun di bawah lampu UV. Setelah bertanya pada beberapa teman diambil kesimpulan sementara bahwa cara pencucian yang dilakukan adalah cara basah, yaitu merendam uang di cairan pembersih kemudian dibilas dengan menggunakan air bersih. Semua kotoran bersama zat kimia menjadi larut tetapi meninggalkan warna kesuraman pada kertas.

Jadi patut diperhatikan dan dikenali warna uang yang normal bila disinari lampu UV. Tidak semua metode pembersihan akan meninggalkan noda yang tampak di UV.


2. Membedakan uang palsu dengan yang asli
Selain melihat bercak yang ditinggalkan bahan kimia, lampu UV juga bisa membedakan keaslian uang kertas.
Kita tentu tahu bahwa pecahan 100 dan 1000 rupiah tahun 1952 (seri kebudayaan) terdapat banyak sekali bentuk palsunya. Kadang bagi pemula sangat sulit untuk membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Untuk itu ambil saja lampu UV dan letakkan uang yang dimaksud di bawahnya. Perbedaan antara yang palsu dengan yang asli akan tampak dengan sangat jelas.


Gambar 3
Perhatikan gambar 3 di atas, tanda air dari uang pecahan 1000 rupiah 1952 palsu akan tampak jelas di bawah lampu UV (bagian kiri), bandingkan dengan yang asli (kanan).



Gambar 4
Demikian juga dengan pecahan 100 rupiah 1952 palsu (paling atas) yang tampak sangat berbeda dibandingkan dengan yang asli. Perhatikan pula pendaran uang yang tengah berbeda dengan yang bawah. Mari kita amati lebih lanjut.


Gambar 5

Dua lembar pecahan 100 rupiah 1952 asli. Bagaimana bila keduanya diletakkan di bawah lampu UV?


Gambar 6

Uang yang atas atau pada gambar 4 berada di bagian tengah, berpendar lebih terang dibandingkan uang lainnya. Setelah dilakukan pengamatan visual dibawah lampu biasa terlihat perbedaan warna (lebih pucat) dan gambar yang agak buram. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa uang tersebut telah melalui proses pencucian.


3. Warna bisa mengecoh (1)
Beberapa teman kolektor bekerja sama mengumpulkan barang2 koleksinya yang dicurigai telah dicuci. Kami bersama-sama melihat dan memperhatikan perbedaannya di bawah lampu UV. Inilah hasilnya :



Gambar 7

Dua lembar macan 500 rupiah 1957 berkondisi sangat baik, uang yangi atas memiliki kertas yang sangat tebal dan warna yang sangat 'coklat'. Uang yang bawah sebaliknya agak pucat tetapi juga berkondisi prima. Bagimana bila keduanya dilihat di bawah sinar UV?




Gambar 8

Ternyata uang yang lebih 'coklat' justru berpendar lebih terang dibandingkan yang satunya. Pendarannya merata diseluruh bagian kertas. Setelah diamati dan dibandingkan dengan uang2 lainnya maka walaupun secara fisik uang tersebut berwarna lebih 'coklat' dari uang lainnya, kami mengambil kesimpulan bahwa uang tersebut telah melalui proses pencucian.



Warna bisa mengecoh (2)
Demikian juga dengan dua lembar komodo 2500 rupiah 1957, uang yang atas lebih 'hijau' dibandingkan yang satunya, tetapi bagaimana bila dibandingkan di bawah lampu UV?


Gambar 9




Gambar 10

Ternyata mirip seperti pada macan, uang yang lebih 'hijau' berpendar lebih terang di bawah lampu UV, berarti uang ini juga telah melalui proses pencucian.


4. Uncirculated berarti tidak pernah dibersihkan? (1)
Selembar uang tupai 100 rupiah 1957 (Gambar 11) yang di klaim berkondisi sempurna, tanpa lipat, tanpa noda, tanpa kotoran. Kata si penjual kondisinya 'super UNC'. Bagaimana bila dilihat di bawah lampu UV?


Gambar 11



Gambar 12

Ternyata setelah disinari lampu UV, kondisinya sunguh mengenaskan. Terlihat dengan jelas bercak-bercak keputihan yang tersebar tidak merata di seluruh permukaan kertas. Mari kita bandingkan dengan uang yang lainnya.



Gambar 13

Tampak perbedaan yang jelas antara uang yang 'super UNC' dengan yang satunya. Bercak2 keputihan pada uang sisi kiri merupakan sisa bahan pemutih yang tidak akan tampak pada pengamatan biasa.


Uncirculated berarti tidak pernah dibersihkan? (2)
Demikian juga dengan contoh pada gambar 14. Dua lembar uang buaya 50 rupiah 1957 yang diklaim berkondisi UNC, ternyata kondisinya menjadi berubah setelah diletakkan di bawah lampu UV.

Gambar 14




Gambar 15

Uang bagian atas terlihat lebih berpendar dibandingkan yang bawah, suatu tanda walaupun dikatakan UNC maka bukan jaminan uang tersebut bebas dari pencucian.


Uncirculated berarti tidak pernah dibersihkan? (3)
Saya menerima kiriman gambar dari seorang teman yang baru saja memenangkan selembar wayang 50 gulden yang di klaim berkondisi AU/UNC dari sebuah lelang.
Kondisi uang sangat bagus, pada pengamatan secara visual maupun lampu biasa tidak menunjukkan tanda-tanda adanya manipulasi. Kilap pada permukaan uang juga masih ada. Benar-benar kondisi uang yang sangat prima. Namun setelah diteliti lebih seksama lagi dengan menggunakan lampu UV, ternyata memberikan hasil yang mengejutkan. Mari kita lihat bersama.

Gambar 16
Wayang 50 gulden berkondisi AU/UNC, sangat mulus, bersih, dengan permukaan masih mengkilap. Benar-benar barang pilihan.


Gambar 17
Setelah diletakkan di bawah lampu UV terlihat bercak-bercak berkilauan yang tentunya menimbulkan rasa kecewa yang mendalam di hati teman saya. Bagaimana mungkin uang yang sedemikian bagusnya apalagi ditebus dengan harga sangat tinggi ternyata tidak se 'asli' yang diharapkan.


5. Perbandingan sisi depan dengan belakang
Bila pencucian dilakukan bukan dengan cara basah, maka terdapat perbedaan antara sisi depan dengan belakang uang. Mari kita lihat bersama.

Gambar 18

Sisi depan uang (atas) berpendar merata disemua bagian kertas.



Gambar 19

Sisi belakang uang ternyata berpendar tidak merata, berbeda bila dibandingkan dengan sisi depannya. Terbukti bahwa pencucian tidak dilakukan secara sekaligus tetapi bagian perbagian. Rupanya untuk menghemat bahan pembersih hanya bagian yang dianggap 'kotor' saja yang dibersihkan, terutama yang terletak di bidang berwarna terang.


6. Warna yang lebih pucat patut dicurigai
Pendapat ini ada benarnya, mari kita lihat beberapa contoh.



Gambar 20

Uang bagian atas lebih pucat dibandingkan yang bawah, setelah diletakkan di bawah lampu UV, ternyata terbukti bahwa yang lebih pucat memang telah dicuci. Demikian juga dengan gambar 21, 22 dan 23


Gambar 21






Gambar 22

Perhatikan perbedaan warna dan bintik2 pada gambar 22 dan 23.




Gambar 23

Titik-titik pada uang NICA menghilang setelah di cuci, selain itu warna tinta nomor seri juga berbeda bila di lihat di bawah lampu UV. Yang orisinal berpendar kehijauan sementara yang telah di proses tidak.




Gambar 24


Contoh beberapa jenis uang yang telah ditampilkan di jilid (1), tetapi diambil dengan menggunakan kamera yang lebih canggih. Perhatikan pendaran sinarnya yang tidak merata. Maukah teman-teman semua memiliki dan menyimpan uang-uang seperti gambar di atas? Bandingkan dengan uang yang masih orisinil dan belum dilakukan tindakan apapun (gambar 25).




Gambar 25
Uang-uang yang masih orisinil, berpendar dengan indahnya di bawah lampu UV.


Dengan demikian jelas bahwa pencucian uang kertas telah merambah kesemua jenis pecahan. Bentuk dan caranyapun bermacam2. Penelitian dengan mata telanjang, lampu biasa atau UV rupanya masih bisa menipu. Perlu gabungan dari semuanya ditambah pengalaman yang cukup untuk bisa membedakan antara uang yang sudah pernah dipermak dengan yang belum.

Masih ada lagi beberapa gambar yang belum sempat ditampilkan karena cukup banyak teman2 dari berbagai daerah yang menjanjikan gambar2 yang lebih aduhai, diantaranya bahkan ada uang2 langka yang bernilai tinggi.




Jakarta 4 Mei 2010
Sumber : dari berbagai koleksi teman-teman kolektor.



42. ORI 400

Uang yang satu ini memiliki nominal yang tidak lazim, yaitu EMPAT RATUS RUPIAH. Pada KUKI uang bernomor urut 212 ini bergambar Bung Karno dengan sekumpulan pohon tebu di bagian depannya.



ORI 400 rupiah memiliki penomoran yang unik, terdiri dari 6 angka diikuti dengan 4 huruf, 2 huruf di bawah dan 2 lainnya di atas. Sebagai contoh kita lihat gambar di bawah ini :


Nomor seri uang di atas adalah 079931 EM UL, agar mudah maka kita samakan dulu persepsi bahwa:
Angka 1 adalah 0
Angka 2 adalah 7
Huruf 1 adalah E
Huruf 2 adalah M
Huruf 3 adalah U
Huruf 4 adalah L

Lalu apakah ada hubungan antara angka dan huruf2 tersebut? Bila ada bagaimana bentuk hubungannya? Tulisan berikut bersumber dari apa yang telah diteliti dan ditulis oleh para pakar beberapa tahun yang lalu, antara lain oleh maestro kita pak Adi Pratomo dengan Jurnal Rupiah nya dan Rob Huisman (Http://www.papermoney-indonesia.com). Mari kita bahas bersama.

Kunci dari penomoran uang ini terletak dari nominal dan gambarnya yaitu EMPAT RATUS dan TEBU. Yang bila dirangkai menjadi AMPAT RATUS TEBUAN. Mengapa disebut AMPAT, bukannya EMPAT? Saya juga gak mengerti, namanya juga kode jadi kalau agak sedikit aneh ya engga masalah.


Ingat baik2 kata tersebut. Lalu selanjutnya hilangkan huruf2 yang berulang, yaitu A, T dan U. Maka kode kita menjadi :


Lalu masing-masing huruf berikan nomor urut dari 0 sampai dengan 9, maka kode kita menjadi :


Sudah diingat? Mudah bukan.
Nah kode rahasia inilah yang berlaku untuk menunjukkan hubungan antara angka 2 pada nomor seri dengan huruf 1 nya. Ingat angka pertama nomor seri pada semua pecahan ini selalu dimulai dengan 0 (nol).

Nah kita kembali ke contoh uang di atas, nomor serinya adalah : 079931 EM UL
Angka pertama selalu 0, lalu perhatikan angka kedua yaitu 7 dan huruf pertama yaitu E. Kita lihat kunci kode kita .......... angka 7 pasangannya adalah E. Dengan demikian sekarang kita sudah tahu bahwa terdapat hubungan yang erat antara angka kedua dengan huruf pertama.

Lalu bagaimana hubungan dengan huruf lainnya?
Berdasarkan penelitian para senior terdapat korelasi yang erat antara huruf keempat dengan kedua, yaitu : BERURUTAN secara abjad. Jadi misalnya huruf keempat L maka huruf kedua adalah M. Bila huruf keempat F maka huruf kedua G, dan seterusnya dengan ada pengecualian yaitu J dan Q yang tidak terpakai. Jadi bila huruf keempat I maka huruf kedua adalah K, dan bila huruf keempat P maka huruf kedua adalah R. Bila anda bertanya lagi mengapa, jawabannya lagi-lagi saya tidak tahu, namanya juga kode.

Terus bagaimana peran huruf ketiga? Untuk yang satu ini sebaiknya tidak dibicarakan karena akan memudahkan adanya pemalsuan yang lebih canggih lagi.


Sekarang kita semua sudah memiliki 3 kunci yaitu :
1. Angka pertama harus selalu 0
2. Angka kedua berhubungan dengan huruf pertama melalui rumus AMPTRUSEBN
3. Huruf keempat berurutan abjad dengan huruf kedua, kecuali J dan Q

Berdasarkan ketiga kunci tersebut kita sudah memiliki modal lebih dari cukup untuk membedakan keaslian ORI 400. Mari kita buktikan :


1. Uang dengan nomor seri 079931 EM UL


Kita cocokkan dengan kunci rahasia kita :
1. Angka pertama 0 : cocok
2. Angka kedua dan huruf pertama 7 dengan E : cocok
3. Huruf keempat (L) berurutan dengan huruf kedua (M) : cocok
Kesimpulan : uang tersebut sesuai dengan kode rahasia kita


2. Uang dengan nomor seri 073142 BK NI


Mari kita cocokkan dengan kunci rahasia kita :
1. Angka pertama 0 : cocok
2. Angka kedua 7 dengan huruf pertama B : Tidak cocok!! Angka 7 seharusnya E
3. Huruf keempat (I) berurutan dengan huruf kedua (K) kecuali J dan Q : cocok
Kesimpulan : Ada satu poin yang tidak sesuai menandakan uang ini diragukan keasliannya.


3. Uang dengan nomor seri 087506 BK NI


Cocokan dengan ketiga kunci kita di atas, hasilnya : cocok.
Jadi uang dengan huruf BK NI harus memiliki angka kedua 8. Bukannya 7 seperti pada contoh sebelumnya. Kesimpulan : uang ini sesuai dengan kode rahasia kita.


4. Uang bernomor seri 007867 AG WF


Kembali kita cocokkan dengan kunci kita :
1. Angka pertama 0 : cocok
2. Angka kedua 0 dan huruf pertama A, lihat tabel di atas, hasilnya : cocok
3. Huruf keempat (F) berurutan dengan huruf keudua (G) : cocok
Kesimpulan : uang ini juga sesuai dengan kode rahasia kita


5. Uang bernomor seri 021267 UL NR


Bagaimana hasilnya bila dibandingkan dengan kunci rahasia kita?
Sudah jelas angka kedua (2) tidak berhubungan dengan huruf pertama (U) ditambah lagi huruf keempat (R) tidak berurutan dengan huruf kedua (L), jadi uang ini dapat dipastikan palsu. Apalagi ditambah warna dan gambarnya yang tidak sejelas uang yang asli. Bagi yang sudah mahir, dengan hanya melihat bentuk dan warnanya saja sudah dapat dipastikan keaslian uang tersebut.


6. Uang bernomor seri 028931 EK MD


Yang satu ini juga sudah jelas tidak cocok dengan kunci rahasia kita.
Angka kedua (2) seharusnya diikuti dengan P bukannya E, dan huruf keempat (D) seharusnya diikuti dengan E, bukannya K. Jadi kesimpulannya : PALSU.

Dengan ditampilkannya 6 contoh uang yang sesuai dengan kode rahasia maupun yang berbeda maka diharapkan teman-teman semua bisa membedakannya dengan sekali pandang. Yang penting selain mencocokan rumus kunci rahasianya, perhatikan juga warna uang tersebut.



Gambar berikut saya ambil dari katalog Mevius dan Pick.

ORI 400 (diambil dari katalog Mevius), nomor serinya adalah : 005834 EK MD



ORI 400 (diambil dari katalog Pick), nomor serinya 085048 BK NI



Bagaimana pendapat teman-teman dengan gambar di kedua katalog internasional tersebut?
Apakah sesuai dengan kode rahasia atau tidak?



Kesimpulan dari tulisan di atas adalah :
1. ORI 400 rupiah memiliki kode rahasia yang terletak di nomor serinya
2. Bila uang tersebut tidak sesuai dengan kode tersebut maka dapat dipastikan palsu
3. Bila sesuai dengan kode rahasia paling tidak sudah mendekati asli, tetapi dengan kemajuan tehnik percetakan dan bertambahnya pengetahuan para penipu maka tetap harus diperhatikan aspek lainnya seperti jenis kertas dan mutu cetakannya.
4. Ada lagi rahasia pada huruf ketiganya yang berhubungan dengan huruf2 lainnya, tetapi sebaiknya tetap dijadikan rahasia.
5. Jangan kecewa kalau koleksi milik anda ternyata palsu, karena uang yang dijadikan contoh di katalog Mevius ternyata juga palsu.
6. Ingatlah kunci rahasia ORI 400 dan bawalah kemanapun anda pergi, agar anda tidak tertipu.


Semoga info ini bermanfaat bagi kita semua.
Salam numismatik


Jakarta 18 Mei 2011
Sumber :
1. KUKI
2. Jurnal Rupiah asuhan pak Adi Pratomo
3. Secret codes of the ORI by Rob Huisman
4. Katalog Mevius
5. Katalog Pick