Minggu, 16 November 2014

61. Emisi 1999

Akibat krisis 1998 banyak orang yang memilih untuk menjual asetnya, mereka merasa lebih aman bila memegang uang tunai. Cadangan uang tunai di bank-bank menipis akibat penarikan dana secara besar-besaran ditambah lagi penolakan masyarakat terhadap uang-uang yang berlaku saat itu yaitu pecahan 50.000 Rupiah bergambar pak Harto.Pecahan terbesar yang beredar saat itu adalah 50 ribu Rupiah yang bergambar pak Harto (kertas emisi 1993 dan 1995 serta plastik emisi 1993) mengalami penolakan dimana-mana karena mengingatkan akan rezim Orde Baru yang baru saja direformasi. Pecahan itu segera diganti pada tanggal 1 Juni 1999 dengan pecahan baru yang dapat mempersatukan kembali rakyat Indonesia yang saat itu tercabik-cabik. Desain uang kertas baru dipilih...

62. Kertas Probolinggo

Probolinggo paper atau kertas Probolinggo adalah kertas berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah kompeni (VOC) semasa kepemimpinan Gubernur Jendral Herman Willem Daendles (1808-1811). Tugas utama Daendles sebenarnya adalah melindungi pulau Jawa agar tidak jatuh ke tangan Inggris. Waktu itu Prancis yang diperintah oleh Napoleon Bonaparte menguasai kerajaan Belanda dan menyerahkan pimpinan kerajaan Belanda kepada adik laki-lakinya yang bernama Louis Napoleon. Jawa adalah satu-satunya koloni Belanda-Perancis yang belum jatuh ke tangan Inggris. Beberapa kali armada Inggris telah muncul di perairan utara Laut Jawa bahkan sempat menghancurkan galangan kapal Belanda di pulau Onrust.  Daendles menyadari bahwa kekuatan Belanda-Perancis yang ada...

63. Uang Permesta

PERMESTA atau Perdjoangan Semesta adalah pergolakan yang timbul akibat ketidakpuasan para petinggi tentara di Sulawesi terhadap pemerintah pusat. Penyebabnya antara lain kedekatan hubungan Sukarno dengan komunis, ketimpangan pembangunan antara pusat dengan daerah, ketidakharmonisan hubungan antara Sukarno dengan Moh Hatta dan segudang permasalahan lainnya. Karena itu Letkol Ventje Sumual bersama para pembantunya mendeklarasikan PROKLAMASI serta perumusan Piagam Perdjoangan Semesta di Makassar pada tanggal 2 Maret 1957. Peristiwa ini menimbulkan kemarahan pemerintah pusat dan  menimbulkan kejadian yang berbuntut panjang serta memakan korban yang tidak sedikit.         P R O K L A M...

64. Tanda Air Ganda

Kita semua pasti pernah melihat atau mengetahui uang yang satu ini...... 1000 Rupiah Sukarno1 emisi tahun 1960. Uang berwarna hijau dan berukuran 171 x 87 mm ini menampilkan gambar Sukarno di bagian depan dan sepasang penari Bali di bagian belakang. Mulai diedarkan tanggal 20 Februari 1967 dan ditarik tanggal 1 S122eptember 1971. Uang ini memiliki 2 variasi tanda air yaitu 1. Sukarno, dicetak oleh Thomas De La Rue dengan nomor seri terdiri dari 4 angka    Dapat dibagi lagi menjadi :        a. 1 huruf    b. 2 huruf    c. 3 huruf 2. Kepala banteng, dicetak oleh Pertjetakan Kebajoran dengan nomor seri terdiri dari 6 angka.      Variasi tanda air kepala banteng...

65. Wayang 5 Gulden (bagian 1)

Kita semua pasti mengetahui uang ini, De Javasche Bank seri wayang pecahan 5 Gulden. Diterbitkan pertama kali tanggal 23 April 1934 dan memiliki 3 variasi tanda tangan yaitu :a. Praasterink - Buttingha Wichersb. JC van Waveren - Buttingha Wichersc. RE Smits - Buttingha WichersGambar utama menampilkan sesosok penari wayang Jawa (Javanese dancer) sedangkan bagian belakang terdapat lingkaran-lingkaran konsentris yang diapit 4 text undang-undang dalam bahasa Belanda, Jawa, Mandarin dan Arab.Pecahan 5 Gulden seri wayangBegitu seringnya kita melihat uang ini sehingga kadang-kadang kita hanya menganggapnya sebagai 'barang biasa' yang tidak perlu diperhatikan. Kita berlomba-lomba mencari yang berkondisi baik, tebus dengan harga yang lumayan tinggi,...

Sabtu, 15 November 2014

66. Wayang 5 Gulden (bagian 2)

Siapakah karakter wayang yang ditampilkan pada pecahan 5 Gulden ini?Perancang uang seri wayang adalah CA Lion Cachet. Beliau seorang seniman terkenal asal Belanda yang juga merancang uang-uang Gulden Nederlansche Bank. Dalam merancang dan menggambar uang kertas, Lion Cachet pasti telah meneliti dan memilih tokoh wayang tertentu yang pantas ditampilkan. Tokoh wayang tersebut dipastikan bukan rekayasa dan harus dikenal oleh mayoritas masyarakat pengguna yaitu masyarakat Jawa. Dalam beberapa kesempatan saya sempat berbincang-bincang dengan kurator museum Bank Indonesia, pak Gatot serta orang-orang tua dari daerah Jawa yang pernah mengalami beredarnya uang ini. Dengan spontan dan yakin mereka menyebut nama seorang tokoh yang digambarkan dengan...