Minggu, 16 November 2014

26. Pertanyaan-pertanyaan

Pada kesempatan kali ini akan ditampilkan pertanyaan-pertanyaan seputar uang kuno. Pertanyaan dibatasi sampai 10 buah. Silahkan kirim pertanyaan anda lewat email arifindr@gmail.com. Bila saya mengetahui jawabannya pasti akan saya jawab.


1. Apakah banyak uang-uang kuno negara kita yang dijual ke luar negeri?

JAWAB :
Uang-uang kuno milik kita sangat banyak yang dijual ke luar negeri, apalagi sewaktu kerusuhan 1998, para kolektor yang panik berbondong-bondong membawa koleksinya ke luar negeri terutama ke Singapore dan ke Hong Kong. Beberapa jenis yang sempat di monitor adalah: Seri Probolinggo, seri wayang set lengkap kondisi AU-UNC, Seri Coen Mercurius nomor jalan, seri Coen II specimen termasuk pecahan 300 guldennya yang dijual ke Belanda dan barang2 kelas atas lainnya.
Apalagi setelah adanya internet, dimana perdagangan antar negara tidak mengenal batas lagi, saya sendiri sudah sering membeli uang-uang berkelas dari luar negeri, contoh:
Coen Mercurius 300 gulden Specimen (Amerika)
Wayang 25, 50 dan 100 kondisi prima (Belanda)
Coen 500, 1000 kondisi prima (Hong Kong)
Dan banyak lagi lainnya.

Untuk sekedar informasi, silahkan klik :

Saya berikan contoh beberapa arsip hasil lelang dari luar negeri yang pernah saya catat:

Probolinggo, Creatie, Coen kecil dan Gedung Specimen

Berbagai pecahan Coen dan wayang


Gedung dan wayang specimen

Coen Mercurius proof


NICA specimen dan Bingkai proof


Coen 1000 dan wayang 1000 gulden


Coen kecil dan Coen 1000 gulden UNC



2. Pada lelang uang kuno pernah ditampilkan satu bentuk NICA 100 gulden bernomor seri jalan dengan stempel SPECIMEN dan memiliki perforasi, bisa diterangkan termasuk jenis apakah uang ini dan lebih langka yang mana bila dibandingkan dengan versi SPECIMEN bernomor seri 00000?
JAWAB :
Uang kertas jenis ini merupakan uang beredar yang telah ditarik oleh pemerintah, diberi stempel SPECIMEN dan perforasi bertulisan vernietigd yg artinya kurang lebih dihancurkan/dimusnahkan dan memang dipersiapkan untuk dihancurkan. Tetapi entah dengan cara bagaimana bisa diselamatkan. Jenis seperti ini memiliki ciri khas antara lain:
1. Bernomor seri jalan
2. Uang sudah pernah dipakai, sehingga tidak UNC
3. Kualitas stempel SPECIMEN yang kurang baik
4. Terdapat perforasi bertulisan vernietigd

NICA SPECIMEN jalan

Sedangkan bentuk SPECIMEN 000000 memiliki ciri antara lain:
1. Bernomor seri 000000
2. Kondisi uang sangat baik, biasanya UNC
3. Stempel berkualitas tinggi yang asli dari percetakan
4. Biasanya didapatkan dalam bentuk set lengkap
.
NICA SPECIMEN 000000

Kedua jenis SPECIMEN tersebut jelas berbeda, yang 000000 merupakan seri pembuka dimana uang belum diedarkan sedangkan yang satunya merupakan penutup dimana uang akan dihancurkan. Tentang kelangkaan, keduanya memiliki bobot yang kurang lebih seimbang, tetapi secara fakta seri penutup lebih sukar ditemukan, apalagi dalam bentuk set lengkap. Karena sampai saat ini saya pribadi belum pernah melihat bentuk seperti ini dalam set lengkap, hanya pecahan 100 inilah yang pernah terlihat 1-2 kali sedangkan pecahan2 lainnya tidak pernah terlihat.


3. Kapankah uang Rupiah Irian Barat ditarik? Dan berapakah kurs resmi terakhirnya?
JAWAB :
Uang kertas Rupiah Irian Barat yang berlaku sejak 1 Mei 1963 di wilayah Irian Barat mulai ditarik tanggal 31 Mei 1971 berdasarkan Keputusan Presiden No. 8 tahun 1971.
Kepres No.8 1971

Penarikan dilakukan secara bertahap dan digantikan dengan Rupiah umum yang saat itu berlaku di wilayah-wilayah lain RI. Nilai tukar Rupiah IB baik kertas maupun logam terhadap Rupiah umum yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah IB Rp.1 = Rp.18,90.



4. Tolong terangkan tentang katalog uang kertas dunia yang seringkali disebut sebagai katalog Pick.

JAWAB :
Katalog uang kertas dunia (World Paper Money) disusun oleh Albert Pick, seorang numismatist German yang untuk pertama kalinya membuat katalog uang kertas pada tahun 1974, saat ini beliau sudah pensiun dan penulisan diteruskan oleh penggantinya yaitu George S Cuhaj. Tetapi sebagai penghargaan terhadap beliau maka nama Pick dipergunakan sebagai sistem penomoran uang kertas. Katalog ini dicetak oleh Krause Publications, USA, dan terdiri dari 3 volume, masing-masing adalah:

Pick catalog volume 1,2 and 3


Volume one (1)
Berisi tentang specialized issues, tebal sekitar seribuan halaman dan saat ini sudah mencapai edisi ke 11. Harga perbuku sekitar US$60. Tentang Indonesia edisi ini memuat uang-uang daerah, uang pemberontak seperti PNII, PRRI. Permesta dan RMS. Sedangkan tentang Netherlands East Indies berisi surat kredit VOC, seri Probolinggo, seri Creatie dan seri Recepis.

Pick catalog volume one


Volume two (2)
Berisi uang-uang kertas yang beredar sejak tahun 1368 sd 1960, tebal sekitar seribu dua ratusan halaman dan saat ini sudah mencapai edisi ke 13. Harga sekitar US$70. Untuk bagian Indonesia berisi uang seri Federal 1946, 1948, ORI, RIS, seri kebudayaan sampai dengan seri Sukarno termasuk juga Sukarno IB dan Riau. Sedang untuk bagian Netherlands Indies berisi mulai dari seri bingkai I dan II, seri Coen Mercurius, seri Coen I, seri Wayang, seri Coen II, seri munbiljet termasuk NICA sampai dengan jaman Jepang (seri Japansche Regeering dan seri Dai Nippon). Volume ini diperbaharui beberapa tahun sekali dan revisi yang dilakukan kebanyakan hanya harga masing-masing uang kertas.

Pick catalog volume 2 (13th edition)


Volume three (3)
Berisi uang-uang yang dipergunakan sejak tahun 1961 sampai terakhir edisi tersebut dicetak. Saat ini sudah mencapai edisi ke 16 (tahun 2010). Edisi ini terus menerus diperbaharui 1-2 tahun sekali, sehingga semakin lama akan semakin tebal. Harga sekitar US$50. Untuk bagian Indonesia edisi ini memuat seri Sukarno, seri Pekerja, seri Sudirman, seri Diponegoro dan seterusnya sampai uang-uang terbaru. Sedangkan untuk bagian Netherlands Indies sudah tidak ada.

Pick catalog volume 3 (16th edition)

Selain dalam bentuk buku, katalog Pick juga tersedia dalam bentuk DVD. Sampai saat ini tersedia untuk volume 2 (edisi 12) dan volume 3 (edisi 15). Harga satu volume sekitar US$20. Isi DVD sama persis dengan bukunya.

Pick catalog versi DVD

Contoh salah satu halaman katalog Pick volume 3.

Katalog Pick berisi uang-uang kertas dari seluruh dunia, masing-masing diberi nomor urut, gambar hitam-putih, keterangan tentang uang tersebut termasuk variasi-variasi yang ada serta harganya (US$) dalam 3 kondisi (VG, VF dan UNC). Untuk pecahan 500 rupiah Sukarno 1960 dari volume 3 edisi 10 (2004) misalnya tertulis sbb:
87. 500 RUPIAH
1960. Black, Ceremonial dancers on back..... VG.. VF.. Unc
a. Printer TDLR. Wmk. Sukarno................. 7.50 15.00 55.00
b. Printer Pertjetakan. Wmk. Sukarno........ 7.50 15.00 55.00
c. Printer like b. Wmk. buffalo................... 7.50 15.00 55.00
d. Printer like b. Wmk. Arms.................... 10.00 20.00 60.00

Katalog uang kertas Pick merupakan referensi terbaik bagi para pecinta uang kuno. Setiap lelang baik lokal maupun internasional selalu menjadikan katalog ini sebagai referensi utama. Memang ada kelemahannya terutama di segi harga yang terlalu murah, tetapi kita harus realitis, katalog mana yang tidak ada kelemahannya?
Selain itu Krauss Publication juga menerbitkan berbagai katalog lainnya, diantaranya katalog uang logam (World Coins Catalog) yang dibagi berbagai volume antara lain: 1601-1700, 1701-1800, 1801-1900, 1901-2000, 2000-saat ini. Ada lagi Unusual World Coins, World Gold Coins, dan banyak lagi lainnya. Bagi para pecinta uang kuno yang ingin memiliki katalog World Paper Money, tidak usah membeli edisi terbaru, cukup yang edisi lama karena toh isinya kurang lebih sama. Sayangnya katalog-katalog ini sulit sekali ditemukan di negara kita.

Beberapa jenis katalog terbitan Krauss Publication

5. Apakah perbedaan antara, essay, proof, specimen 0000 dan specimen jalan?

JAWAB:
Essay adalah model uang yang tidak jadi digunakan. Bisa mirip atau sangat berbeda dengan yang beredar. Dapat berupa gambar artist, engraver, atau berbagai model dan kombinasi warna yang diajukan oleh percetakan tetapi ditolak dan tidak pernah digunakan. ORI 600 sebenarnya termasuk dalam kelompok ini.
Beberapa contoh essay :

1000 rupiah Bank Sirkulasia Indonesia (1951)


25 rupiah RIS (1948)


Proof adalah model awal yang digunakan untuk evaluasi text, gambar, engraving, baik untuk penampilan uang secara keseluruhan maupun untuk memeriksa apakah ada kesalahan yang terjadi. Bisa dicetak diatas karton, hitam putih, satu sisi, berbagai warna atau lainnya untuk memudahkan pemeriksaan. Proof dibagi2 lagi menjadi beberapa kelompok tetapi yang pasti baik gambar maupun komposisinya sudah mirip dengan versi beredarnya.

Macam-macam proof :
Aprroved proof, master die proof, inspection die proof, delux die proof, trial colour proof, progresive colour proof, final proof, proof specimen. Masing2 memiliki definisi sendiri-sendiri yang rasanya terlalu rumit untuk dijelaskan.

2,5 gulden 1940 trial colour proof


Specimen : Contoh uang yang telah selesai dicetak, memiliki gambar dan warna yang sama dengan versi beredarnya. Dibuat dalam jumlah terbatas, bisa memiliki lubang/perforasi/nomor urut dan biasa tercetak kata SPECIMEN di kedua sisi uang.
Bila nomor serinya 00000 atau 123456, maka disebut specimen nol, tipe ini stempelnya sudah pasti asli, dicetak dalam jumlah amat terbatas dan bernilai tinggi. Bila bernomor jalan maka disebut specimen jalan. Tipe specimen jalan ini berjumlah lebih banyak daripada yang nol tetapi rentan dipalsukan, terutama untuk uang-uang modern bernilai rendah. Untuk membedakan dengan specimen jalan yang asli dipakai tehnik2 pemeriksaan tertentu dengan membandingkan model dan warna stempelnya, hati-hati bila membeli dari pihak yang tidak bisa dipercaya.

1000 rupiah 1959 specimen 00000


5 rupiah 1959 specimen jalan


6. Apakah yang dimaksud dengan blind code pada uang kertas dan kapankah pertama kali digunakan pada uang kita?

JAWAB :

Blind code, atau kode tuna netra (kode buta) adalah suatu tanda yang digunakan pada uang kertas yang terasa kasar bila diraba sehingga para tuna netra dapat membedakan nominal uang tersebut.
Kode tuna netra terdapat pada no 8


Uang kertas yang pertama kali menggunakan kode tuna netra terdapat pada emisi 1975. Perhatikan bentuk segilima pada tepi kertas. Satu buah untuk pecahan 1000, dua buah untuk pecahan 5000 dan 3 buah untuk pecahan 10000 rupiah. Kode tuna netra dipergunakan pada emisi ini karena ketiga uang tersebut memiliki ukuran yang sama yaitu 158x79 mm. Untuk pecahan dibawahnya yaitu 100 dan 500 rupiah kode tidak dipergunakan karena ukurannya berbeda. Pada emisi berikutnya (1980-1988) Bank Indonesia mempergunakan ukuran standar untuk masing2 pecahan, yaitu selisih 6 mm pada panjangnya dan 4 mm pada lebarnya. Ukuran yang berbeda ini memudahkan para tuna netra untuk bisa membedakan masing2 uang.

Blind code pada emisi 1975 berupa bentuk segilima yang terasa kasar bila diraba


7. Apa pengaruh uang kertas yang telah di cuci?

JAWAB :
Pencucian merupakan salah satu tindakan yang sangat sering dilakukan oleh para penjual uang kuno. Tindakan ini seakan-akan bisa memperbaiki kualitas sehingga menaikkan harga jual, padahal justru sebaliknya, pencucian hanya merusak kualitas uang dan menurunkan gradingnya.
Pengaruh yang timbul pada uang kertas yang telah dicuci sangat kompleks dan semuanya boleh dibilang merugikan :
1. Warna memudar
2. Kertas melunak dan menipis
3. Bau cairan pembersih yang menusuk
4. Harga jual yang jatuh
5. Bila disimpan lama maka kertas akan hancur
Tetapi saat ini proses pencucian uang sudah modern, bahan yang dipakaipun berkualitas tinggi dan mahal harganya. Hasil akhir sangat sempurna, bahkan bekas karat atau coretan pena pun bisa dihilangkan. Tetapi bagaimana pengaruh jangka panjang pada uang tersebut belum bisa dibuktikan karena tehnik ini relatif masih baru.
Seorang teman yang baik hati mengirimkan bukti uang kertas yang telah di cuci oleh salah satu dealer di negara tetangga kita, silahkan bandingkan hasilnya :


Perbedaan warna pada uang kertas yang belum dicuci (atas)
dengan yang sudah dicuci (bawah).
Kalau pecahan semacam wayang 50 gulden saja dicuci bagaimana dengan pecahan-pecahan lainnya?


8. Mengapa pada pecahan Rp.50.000 polymer Suharto 1993 tercetak Penerbitan Khusus?


JAWAB :
Uang berbahan plastik (polymer) ini diterbitkan dalam rangka memperingati keberhasilan Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I) di berbagai bidang yang berlangsung mulai 1 April 1969 s/d 31 Maret 1994 (25 tahun). Mulai diedarkan tanggal 1 Maret 1993 dan dicetak oleh Note Printing Australia (NPA). Nomor seri dimulai dari ZZA sampai dengan ZZZ.
Tadinya uang ini direncanakan sebagai uang peringatan yang dijual sebagi benda koleksi seharga Rp.100.000. Tetapi dalam kenyataannya, karena BI membutuhkan tambahan uang untuk diedarkan sedangkan stok uang ini di gudang BI masih banyak maka BI menjadikannya sebagai uang beredar biasa dengan harga nominal Rp.50.000. Banyak para kolektor yang tadinya secara antusias membeli dan menyimpan uang ini menjadi kecewa. Dan kekecewaan para kolektor berdampak cukup luas, akibatnya harga uang ini sulit mengalami kenaikan. Bandingkan harga saat ini yang hanya mengalami kenaikan 2-3 kali lipat dengan 'sepupunya' pecahan Rp.20.000 cendrawasih (4-5 kali) atau Rp.50.000 Suharto kertas (3-4 kali).


9. Apakah nomor seri pada wayang mengikuti pola yang mirip dengan JP Coen?
JAWAB :
Benar sekali, seri wayang memakai sistem penomoran yang mirip dengan seri JP Coen. Perbedaannya pada seri wayang tidak ada nomor kode kontrolnya.

Mari kita lihat salah satu buktinya.
Perhatikan kedua uang pecahan 25 gulden wayang berikut ini:
1. Wayang 25 gulden 10 Januari 1935, prefiks DW
2. Wayang 25 gulden 11 Februari 1935, prefiks EY


Bila prefiks kedua uang tersebut kita urutkan maka akan terlihat seperti pada tabel berikut ini :



Tampak pada tabel bahwa satu prefiks dipergunakan hanya pada satu hari, mirip dengan seri JP Coen
Hari berikutnya prefiks akan bertambah sesuai dengan susunan abjad.



10. Menurut KUKI pecahan Rp.500 (1958) dicetak oleh Thomas De La Rue (TDLR), sedangkan pecahan-pecahan lainnya dicetak oleh PT. Pertjetakan Kebajoran. Bahkan di kertas uang itu sendiri tertera PT Pertjetakan Kebajoran. Apakah mungkin KUKI salah tulis?



JAWAB: Tadinya saya juga sempat bingung. Tetapi setelah saya mendapatkan bukti pasti maka dengan yakin dapat saya katakan bahwa pecahan tersebut memang dicetak oleh TDLR. Silahkan lihat bukti di bawah ini yang saya ambil dari buku Bank Indonesia dalam Perjalanan Pembangunan Ekonomi Indonesia 1953-2003 halaman 99.




Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar