Minggu, 16 November 2014

35. Adakah Rp.20.000 2004/09?

Uang bergambar Oto Iskandar Di Nata ini diterbitkan oleh Bank Indonesia sejak tahun 2004. Waktu itu uang ini ditandatangani oleh Burhanuddin Abdullah. Kemudian pada tahun 2009 dikeluarkan lagi edisi baru berbeda tanda tangan yaitu Boediono.


Pecahan 20.000 rupiah emisi 2009 tt Boediono


Karena itu timbul pertanyaan, apakah ada cetakan 2004/2009 yang bertanda tangan Burhanuddin Abdullah? Untuk bisa menjawab maka kita harus mendata prefiks uang2 tersebut. Hasil pengamatan selama beberapa tahun dapat dilihat pada tabel berikut:

Keterangan :
1. Nomor seri uang ini terdiri dari 3 huruf 6 angka
2. Ke 3 huruf tersebut terdiri dari huruf 1, huruf 2 dan huruf 3
3. Di bagian kanan bawah sisi belakang uang terdapat tahun cetak (imprint)
4. Ada korelasi yang erat antara huruf 1 dan huruf 2 dengan tahun cetak


Hubungan antara huruf 1 dan ke 2 dengan tahun cetak
Angka 4-8 merupakan tahun cetak dengan tt Burhanuddin Abdullah dan huruf B merupakan emisi 2009 tt Boediono


Dari tabel dapat dilihat bahwa :
1. Tahun cetak terlangka adalah 2004/2004 tt Burhanuddin Abdullah (hanya mengisi satu kolom)
2. Dari tahun cetak 2004/2008 tt Burhanuddin Abdullah (DD) langsung diganti menjadi 2009 tt Boediono (ED).

Karena itu dapat disimpulkan bahwa tahun cetak 2004/2009 tt Burhanuddin Abdullah tidak pernah dicetak. Bila ada teman-teman yang gemar mengumpulkan tahun cetak maka sampai saat artikel ini ditulis terdapat 6 jenis tahun cetak pada pecahan 20.000 rupiah 2004 yang bergambar Oto Iskandar Di Nata yaitu:

1. Tahun cetak 2004/2004 tt Burhanuddin Abdullah
2. Tahun cetak 2004/2005 tt Burhanuddin Abdullah
3. Tahun cetak 2004/2006 tt Burhanuddin Abdullah
4. Tahun cetak 2004/2007 tt Burhanuddin Abdullah
5. Tahun cetak 2004/2008 tt Burhanuddin Abdullah
6. Tahun cetak 2009 tt Boediono

Apakah akan ada emisi 2010 tt Boediono, atau 2010 tt Darmin Nasution atau langsung ke 2011? Dan bagaimana dengan pecahan-pecahan lainnya? Kita tunggu saja perkembangannya, yang penting tetap melakukan penelitian sehingga kita dapat mengisi kolom2 yang kosong pada tabel di atas.

Dengan berlalunya waktu pada akhir tahun 2011 kita sudah bisa menjawab pertanyaan di atas, ternyata memang terdapat beberapa jenis tahun cetak tambahan yaitu :
7. Tahun cetak 2010 tt Darmin Nasution
8. Tahun cetak 2011 tt Darmin Nasution
9. Tahun cetak 2011 tt Darmin Nasution (disain baru)

Tentu saja kita masih menunggu apakah ada tahun cetak 2014 dan seterusnya....


Nomor cantik

Saat ini banyak sekali teman-teman yang mengumpulkan nomor cantik, sehingga harga uang-uang tersebut meningkat berlipat ganda. Benarkah nomor cantik itu sangat langka sehingga menjadi rebutan para kolektor? Untuk itu mari kita hitung berapa kira2 populasi nomor cantik pada pecahan ini.

Mari kita persamakan persepsi, yang dimaksud nomor cantik adalah uang yang bernomor seri :
000001, 111111, 222222, 333333, 444444, 555555, 666666, 777777, 888888, 999999, 123456 dan yang sesuai dengan nominalnya yaitu 020000. Ke 12 nomor tersebut disebut satu set nomor cantik. Bisa juga ditambah 012345, 654321, 100000, 200000, 170845 atau lainnya, tergantung sudut pandang masing2 penggemar.

Karena penomoran uang ini terdiri dari 3 huruf (misal ABC) maka untuk setiap huruf ke 3 (C) ada 1 set nomor cantik.
AAA ada 1 set nomor cantik
AAB ada 1 set nomor cantik dan seterusnya
Berarti dari AAA sampai dengan AAZ (kecuali AAI dan AAX) ada 24 set nomor cantik

Kemudian setelah AAZ, penomoran berubah menjadi BAA (huruf kedua merupakan huruf kunci). Jadi dari BAA sampai dengan BAZ terdapat 24 set lagi nomor cantik.

AAA sampai dengan AAZ ada 24 set nomor cantik
BAA sampai dengan BAZ ada 24 set nomor cantik
CAA sampai dengan CAZ ada 24 set nomor cantik dan seterusnya sehingga dari
AAA sampai dengan ZAZ ada 24 x 24 set = 576 set

Saya ambil edisi terakhir pecahan ini yang kebetulan baru saya tukar dari BI yaitu bernomor seri REL, mari kita hitung perkiraan populasinya :
AAA sampai dengan ZAZ ada 576 set
ABA sampai dengan ZBZ ada 576 set
ACA sampai dengan ZCZ ada 576 set
ADA sampai dengan ZDZ ada 576 set
AEA sampai dengan REL ada sekitar 300 set
Sehingga total sampai saat ini untuk pecahan 20.000 rupiah Oto Iskandar Di Nata terdapat sekitar 2.600 set nomor cantik dan tentunya terus bertambah karena uang ini masih terus dicetak. Dari angka 2.600 set tersebut berapa persenkah yang bisa diselamatkan dan jatuh ke tangan para kolektor secara UNC? 75% kah? 50%? Atau jangan-jangan cuma 1% saja. Kita tidak akan pernah tahu jawabannya, yang pasti nomor cantik tetap jadi rebutan dan menghiasi hampir setiap album para kolektor.

Tulisan di atas hanya berupa hitungan kasar, kepastiannya sangat tidak mungkin kita ketahui. Demikian juga pendapat tentang langka atau tidaknya nomor cantik, semua tergantung persepsi masing2 penggemar. Yang penting bila anda menyukai nomor cantik, lanjutkan!......

Tanggapan dari pembaca :

Untuk mengetahui berapa banyak no cantik kita harus mengetahui berapa banyak uang yang dicetak untuk emisi tersebut. Katakanlah misalnya pernah diumumkan bahwa uang 100 ribu dicetak sebanyak 425 juta lembar atau setara dengan Rp. 425.000.000 X 100.000 = Rp. 42500 milyar atau 42,5 trilyun. Karena per satu juta hanya ada satu set no cantik maka seharusnya paling banyak no cantik untuk 100 ribu hanya sebanyak 425 buah saja.
Begitu juga pecahan yang lain. Berapa uang kartal yang dicetak dapat diminta catatannya di Bank Indonesia.

Jawaban :
Benar sekali, kita bisa mengetahui jumlah set nomor cantik berdasarkan jumlah uang kartal yang dicetak. Adakah teman-teman yang mengetahui berapa kira2 uang kartal pecahan 20 ribu yang dicetak oleh Bank Indonesia sejak tahun 2004 sampai sekarang? Bila ada yang memiliki mohon dikirim ke saya sehingga bisa kita bandingkan dan dapat kita hitung berapa kira-kira set nomor cantik yang telah dicetak. Untuk sementara sebelum kita mengetahui berapa tepatnya jumlah uang yang dicetak maka perhitungan berdasarkan nomor seri tetap yang mendekati. Terima kasih.


Jakarta 5 Maret 2011
Kritik dan saran hubungi arifindr@gmail.com

0 komentar:

Posting Komentar