Pecahan 2,5 cent (disebut juga sebagai benggol) dibuat dari bahan tembaga seberat 12,5 gram. Terdiri dari 16 variasi tahun yang dimulai dari tahun 1856, 57, 58 (Willem III) diteruskan tahun 1896 s/d 1945 (Wilhelmina).
WILLEM III
Terdiri dari 3 variasi tahun :
1856, jumlah produksi : 2.480.000 keping
1857, jumlah 36.560.000 keping
1858, jumlah 40.990.000 keping
WILHELMINA
Terdiri dari 13 variasi tahun
1896, jumlah produksi 1.120.000 keping
1897, jumlah 18.105.200 keping
1898, jumlah 7.600.000 keping
1899, jumlah 10.400.000 keping
1902, jumlah 6.000.000 keping
1907, jumlah 3.000.000 keping
1908, jumlah 5.950.000 keping
1909, jumlah 3.060.000 keping
1913, jumlah 4.000.000 keping
1914, jumlah 22.000.000 keping
1915, jumlah 6.000.000 keping
1920, jumlah 48.000.000 keping
1945, jumlah 200.000.000 keping
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis benggol terlangka adalah emisi Willem III tahun 1856, disusul emisi 1857, 1858, kemudian emisi Wilhelmina 1896, 1907, 1909, 1913 dan tentu saja yang tebanyak adalah emisi 1945.
.
Harga perkeping coin benggol sangat bervariasi tergantung dari tahun emisi dan kualitasnya. Sebagai ilustrasi saya tampilkan harga menurut katalog Nederlands Indies terbitan Uitgeverij Zonnebloem BV, Amsterdam 1980, harga coin benggol dalam gulden (untuk mempermudah perhitungan biasanya dikalikan Rp.5000/gulden) adalah sbb:
.
1856 (5-55), 5 gulden harga untuk kondisi VG & 55 gulden untuk UNC
1857 (3-40)
1858 (3-40)
1896 (3-35)
1897 (1-12)
1898 (2-35)
1899 (2-30)
1902 (2-35)
1907 (3-40)
1908 (2-35)
1909 (3-35)
1913 (3-35)
1914 (1-20)
1915 (2-25)
1920 (1-13)
1945 (1-9)
.
.
.
.
Kritik dan saran harap hubungi arifindr@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar