Selasa, 11 November 2014

70. Mutilated dollar




Pada awal tahun 2007 saya menerima permintaan tolong dari seorang teman yang memiliki 5000 dollar Amerika dalam bentuk pecahan $100, sayangnya ke 50 lembar uang tersebut tidak ada yang utuh lagi. Semuanya hancur termakan rayap. 

Uang yang masih bisa diidentifikasi ada 33 lembar sedangkan sisanya sudah hancur lebur menjadi tepung. Uang2 tersebut dirapikan, dimasukkan ke dalam plastik kemudian dibawa ke berbagai bank dan money changer di Jakarta untuk ditukarkan. Dapat diduga tidak ada satupun yang dapat membantu.

Setelah bertemu dengan saya dan menjelaskan kejadiannya maka saya mencoba untuk mencari tahu dengan menghubungi beberapa teman saya yang berada di Amerika. Mereka mengatakan bahwa setiap bank di negara tersebut dapat menerima uang rusak dengan beberapa ketentuan tertentu, misalnya nomor seri yang masih ada, uang tersisa minimal 50% dan sebagainya. Lalu saya kirimkan satu contoh kesana untuk dicoba. Ternyata uang contoh tersebut sudah tidak memenuhi kriteria lagi karena nomor seri sudah tidak utuh lagi demikian juga dengan bagian yang tersisa malah mungkin ada yang cuma tinggal 30%.

Bank-bank Amerika yang diminta bantuannya oleh teman saya merujuk ke satu sumber utama yang mungkin masih bisa membantu yaitu BUREAU OF ENGRAVING AND PRINTING yang berada di Washington DC. Maka setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik, sayapun dengan nekad mengirim ke 33 lembar uang 'hancur' tersebut kesana disertai kronologis dan nomor account bank di Jakarta yang dapat dihubungi bila uang2 tersebut dapat dicairkan.



Satu bulan berlalu, tidak ada kabar berita. Dua bulan juga demikian. Tetapi pada pertengahan bulan ketiga saya mendapatkan kiriman registered mail dari Amerika, isinya selembar cek bertulisan angka sebesar US$3300. Hebat!!  Uang tersebut diganti utuh tanpa potongan sedikitpun! 

Dengan gembira saya membawa cek tersebut ke bank lokal tempat saya biasa bertransaksi, tetapi tidak bisa diuangkan, mereka belum pernah menerima cek semacam itu. Lalu saya coba lagi ke beberapa bank lokal lainnya, tetap saja tidak bisa. Jangankan dicairkan, melihat fisik cek semacam itu saja belum pernah. Akhirnya saya coba ke salah satu bank asing, dan hasilnya luar biasa, cek bisa dicairkan hanya dalam waktu beberapa hari dengan hanya menambah sedikit biaya.

Betapa senangnya si pemilik begitu mengetahui kalau  uang 'hancur" tersebut masih bisa dijadikan uang lagi. Cukup dikirim, tunggu dan datanglah cek pengganti , tanpa membutuhkan dokumen apapun, tanpa membutuhkan biaya tambahan dan juga tanpa embel-embel pertanyaan-pertanyaan lainnya. 

Biro tersebut benar2 membuktikan kehandalannya dan mampu memberikan yang terbaik bagi kliennya. Apakah negara kita juga bisa berbuat demikian?





Sebagian dari 33 lembar uang yang hancur tersebut,
dapat dilihat nomor serinya sudah tidak utuh lagi dan bagian yang tersisa tidak sampai 30%

Semoga artikel singkat ini bisa membuka wawasan kita dan semoga juga bisa membantu teman-teman yang memiliki kejadian serupa. Silahkan simpan alamat berikut :

Operation OCS, Bureau of Engraving and Printing, 13th and C Streets, Room 344, 
PO Box 37084. Washington DC 20013

Pada Oktober 2014 harian Kompas memuat berita serupa tetapi jauh lebih parah
yang hebatnya semua diganti penuh:


Hikmah yang bisa diambil dari artikel di atas adalah:
Jangan menyimpan uang kertas sembarangan.
Bukan hanya maling atau banjir yang mengintai tetapi juga anjing dan rayap

0 komentar:

Posting Komentar